SELAMAT BERKUNJUNG DI BLOG "ANTHROPOS"........

Kisah Pengaduk Besi dan Garam

Seorang pemulung berjalan-jalan ditengah tumpukan sampah.
Di tengah-tengah sampah tersebut, ia menemukan sebuah pengaduk besi yang
sudah tua dan berkarat. Sang pemulung kemudian memungut pengaduk besi
tersebut dan kemudian meletakkannya di dalam tasnya.

Kemudian ia pun berjalan lagi dan didekat tempat ia menemukan pengaduk besi tadi, ia menemukan sebongkah garam dapur yang sudah sangat kotor.
Garam tersebut kemudian ia pungut dan ia masukkan ke dalam tasnya juga. Di dalam tas si pemulung tersebut, garam dan pengaduk besi menjadi akrab. Mereka saling mengenal dan mengasihi satu sama lain, saling berbagi rasa, dan saling sharring tentang perjalanan mereka selama ini.

Sesampainya di rumah, si pemulung mengamplas pengaduk besi yang ia
temukan tadi sehingga mengkilap kemudian melumurinya dengan minyak dan
meletakkannya di tempat perkakasnya. Sedangkan bongkahan garam dapur
yang ia temukan ia bersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel padanya
kemudian mencucinya sebentar dan meletakkannya di tempat bumbu dapur.

Pengaduk besi dan garam dapur sangat bersedih hati. Mereka yang sudah
akrab merasa dipisahkan oleh si pemulung. Mereka menganggap si pemulung
kejam karena telah memisahkan mereka. Dan mereka pun sepakat akan protes
kepada si pemulung.

Akhirnya si pemulung mendengar protes kedua benda tersebut.
Besi berkata "Tuanku, mengapa engkau memisahkan aku dari garam dapur.
Ia sahabat sejatiku."
Garam dapur pun protes serupa "Tidakkah sangat kejam tuan. Aku
menyayangi pengaduk besi sahabatku. mengapa engkau memisahkan kami."

Si pemulung menjawab mereka "Hei pengaduk besi dan garam dapur. Tidak
tahukah kalian bahwa jika kalian bersatu terlalu lama akan merusakkan
satu sama lain. Tidak Tahukah kalian bahwa Garam dapur akan larut oleh
uap air dan membentuk air garam. Air garam dapat bereaksi dengan besi
dan menimbulkan karat kemudian karat itu akan mengotori kalian semuanya.
Aku akan menyatukan kalian lagi saat aku memasak, kemudian aku akan
membersihkan kalian lagi."

Kisah garam dapur dan pengaduk besi ini adalah kisah perumpamaan tentang
kehidupan kita sehari-hari. Mungkin kita merasa Tuhan sangat kejam
kepada kita karena permohonan kita dalam doa tidak terkabul,
atau mungkin kita ditinggalkan oleh seorang yang kita kasihi.

Tetapi ingatlah teman-teman bahwa pikiran kita sangat terbatas.
Kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi jika permohonan kita dikabulkan Tuhan. Hanya Tuhan yang mengetahui hal yang terbaik bagi kita.